Wajib ikhlas dalam niat memperbaiki keinginan dan perhatian terhadap Al Qur’an karna Allah SWT semangat mendapatkan kemenangan surga dan ridlo-Nya.
Artinya:
“Barangsiapa yang belajar Al-Qur’an, lalu berusaha menghafalkannya dan dia bisa hafal niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam Surga dan Allah akan menerima permohonan syafaat yang diajukannya kepada sepuluh orang keluarganya, yang semuanya telah diputuskan masuk ke dalam neraka.”
Diperuntukkan bagi siswa baru yang belum memenuhi persyaratan untuk menghafal (kurang sempurna bacaan al qur’anya, baik dari mahroj, tajwid, maupun kelancaranya), jenjang ini maksimal dilaksanakan selama satu semester.
Diperuntukan untuk siswa yang yang sudah memenuhi syarat minimum menghafal, yaitu juz 30 dan surat surat pilihan untuk program reguler dan tambahan 6 juz untuk program tahfidz
Yang pertama harus ditanamkan sebelum menghafal Al-Quran adalah Niat yang baik dan ikhlas untuk mendapatkan Ridho Allah. Sebagaimana firman Allah “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus(benar)” (Al-Bayyinah: 5)
Rasulullah Bersabda, “Amal-amal, manusia itu ditentukan oleh niat-niatnya dan masing- masing orang sesungguhnya akan mendapatkan sesuai dengan niatnya.”
Baik dan benar Meliputi mahroj,tajwid dan kelancaran hafalan
Selain Harus memiliki niat yang ikhlas harus punya juga kemauan yang kuat. Menghafal juz 30 dan surat surat pilihan,terlebih Al- Quran 30 Juz, 114 surat, 6666 ayat. Dan menghafal tidak semudah membalikkan telapak tangan. Diperlukan waktu yang relatif sangat lama agar bisa menemukan cara menghafal sendiri dengan bacaan yang benar dan faseh.
Walaupun sedikit harus tetap menambah hafalan yang terpenting adalah konsistensi atau keistiqomahan menambah dan mengulang hafalan yang telah dihafal. Seorang calon hafiz/hafizah harus bisa mengistiqomahkan semangat dalam menghafal dengan cara disiplin waktu atau pola murojaah yang teratur.
Seorang penghafal Al-Qur’an harus juga menanamkan akhlaq Quran dalam dirinya, karena itu yang akan membedakan ia dengan orang sekitarnya. Orang yang sedang menghafal Al-Quran hendaknya membiasakan diri dengan aktivitas yang diatur oleh agama, seperti menjaga kebersihan badan dan lingkungan tempat belajarnya. Dan hal-hal yang harus dihindari adalah sifat tercela.
Rincian juz yang dihafal sesuai dengan minat siswa, rinciannya sebagai berikut untuk program tahfidz:
Dalam hal cara atau metode menghafal Al-Qur’an yang efektif berlaku keberagaman, bukan keseragaman. Maksudnya, antara satu dan lain orang berlaku metode yang tidak sama, tergantung pada karakter, daya serap dan daya ingat masing-masing. Metode yang terbukti jitu bagi seseorang belum tentu jitu pula bagi orang lain.
Seorang guru membacakan Al Qur an untuk kemudian diikuti oleh para muridnya.
Mengapa disebut lauh? Karena sebelum menghafal materi baru, ayat ditulis dulu, satu ayat ditulis sebagian atau separuhnya, ayat dibaca berulang-ulang kali sampai terbayang letak baris dan posisinya, setelah itu tulisan dihapus lalu dibaca dengan hafalan hingga lancar tanpa ada salah dan telah terekam di memori otak.
Papan tulis adalah alat bantu yang sudah cukup lama dipakai orang untuk membantu menghafal Al-Qur’an. Sedang alat rekam (audio), dengan segala ragamnya, dan video (audio- visual) adalah alat-alat bantu era modern yang telah terbukti sangat bermanfaat untuk kegiatan yang sama.
Pelaksanaan ujian mengikuti jadwal dan kalender pendidikan Penilaian Akhir Semester (PAS) dan Penilaian Akhir Tahun (PAT) sekolah SMP Terpadu AL-Chodidjah Tahun Pelajaran 2022-2023.
Bentuk dan materi ujian yang digunakan saat pelaksanaan ujian hafalan al-qur’an yaitu: