SENIN (24/10) saat kegiatan diniyah di PP Al Chodidjah, Tebuireng, Ustadzah Iswatun Arviah Nawafila, menyampaikan pentingnya qanaah. “Qanaah itu menerima apa adanya. Bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah SWT dan merasa cukup,”tuturnya mengutip kitab Taisirul Kholaq. Di pondok, jika makanan atau lauknya tidak enak,harus tetap dimakan. Misal kamar mandinya tidak nyaman, harus tetap dipakai. Ahli tasawuf bernama Dzunnun Al Misri mengatakan; Barang siapa bersikap qanaah, maka dirinya dapat merasa nyaman di tengah manusia se zamannya dan disegani oleh rekan-rekannya.
Qanaah bukan berarti meninggalkan ikhtiar. Ikhtiar tetap dilaksanakan dalam menegakkan sendi kehidupan.”Apabila kalian telah berikhtiar namun tidak berhasil, maka tidak perlu kecewa berat,” ungkapnya. Dengan sifat qanaah, kita akan selalu bisa bangkit setiap mengalami kegagalan. Qanaah adalah bagi mereka yang tidak pernah patah semangat atas apa yang telah diberikan. Serta tidak lupa selalu mengucap syukur.
Student Journalism
Ditulis oleh Latifah Khumairoh
Kelas 8 SMP Terpadu Al-Chodidjah Tebuireng
Dimuat di Radar Jombang Jawa Pos, Selasa 16 Januari 2024