Senin (30/9) siswi SMPT AL-Chodidjah Tebuireng kedatangan satu petugas dari Puskesmas Cukir, Kartining AMd Keb yang memegang bidang jamu tradisional.
Beliau datang memberikan materi tentang tanaman toga dan jamu herbal.
Juga mensosialisasikan pijat akupresur yang jarang diketahui oleh masyarakat dalam mengatasi rasa sakit atau pegal-pegal.
Sosialisasi ini merupakan salah satu kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
P5 adalah pembelajaran kurikulum merdeka belajar dengan konsep lintas disiplin ilmu.
Mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar. Serta menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila zaman sekarang.
Tema yang diambil SMPT Al-Chodidjah; Kearifan lokal. Salah satunya, mempelajari tanaman tanaman obat keluarga (Toga)) yang sangat bermanfaat bagi kehidupan terutama di bidang kesehatan.
Di era milenial ini, terdapat banyak makanan dengan berbagai macam kandungan yang berakibat negatif pada kesehatan kita.
Salah satunya obat kimia. Ketika obat tersebut diminum secara terus-menerus, maka efeknya tidak baik untuk tubuh.
Jadi, yang kita perlukan adalah pengobatan alami yang tidak mengandung efek negatif ke tubuh. Yaitu dengan minum jamu tradisional.
’’Kini sudah banyak klinik atau rumah sakit yang menggunakan pengobatan secara tradisional dan pijat akupresur. Keduanya bisa dipraktikkan di rumah,’’ kata Bu Kartining.
Lebih baik memakai cara tradisional daripada memakai cara modern yang efek sampingnya lebih besar daripada cara tradisional.
Beliau mengajarkan kita cara lebih praktis mengobati gejala-gejala sakit dengan memberikan materi tentang tanaman toga beserta khasiat dan cara pembuatannya untuk dijadikan sebagai obat.
Para siswi SMPT Al-Chodidjah sangat berantusias mengikuti kegiatan tersebut.
’’Saya sangat senang bisa mengikuti kegiatan hari ini, karena bisa mengetahui lebih banyak ramuan (obat) dari tanaman toga. Juga bisa mengetahui bagian tubuh yang dipijat ketika nanti merasakan sakit kepala, nyeri haid, pegal-pegal tanpa takut salah urat,’’ ucap Tamma, salah satu siswi SMPT Al-Chodidjah.
Tidak ada salahnya kalau kita mengonsumsi obat-obatan kimia.
Tetapi perlu kita ketahui bahwa jamu herbal lebih sedikit efek sampingnya, sehingga aman untuk dikonsumsi sebagai obat keluarga. (*)
Dimuat di https://jombangbanget.jawapos.com/